Siapa sebenarnya Ahlulbait? Apakah semua keturunan Nabi Muhammad ﷺ otomatis termasuk dalam kelompok ini? Dan mengapa mereka mendapat sebutan “yang disucikan” dalam Al-Qur’an? Buku ini hadir untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar sekaligus krusial tersebut melalui pendekatan tafsir yang mendalam dan berimbang.
Surah al-Ahzab ayat 33 yang dikenal sebagai Ayat Tat}hīr menjadi titik tolak dalam menjelaskan konsep kesucian Ahlulbait. Namun tafsir terhadap ayat ini tidaklah tunggal. Melalui telaah komparatif antara tafsir bi al-ma’tsūr (berbasis riwayat) dan tafsir bi al-ra’yi (berbasis analisis rasional), buku ini menyajikan analisis menyeluruh tentang siapa yang dimaksud Ahlulbait menurut para mufasir klasik dan kontemporer dari berbagai latar belakang pemikiran.
Buku ini tidak hanya fokus pada pembahasan identitas Ahlulbait, tetapi juga membimbing pembaca untuk memahami bagaimana bersikap terhadap mereka secara proporsional, mencintai tanpa berlebihan (ghuluw), menghormati tanpa memitoskan, dan membedakan secara jelas antara Ahlulbait dan dzurriyyah (keturunan Nabi secara umum).
Dilengkapi dengan analisis historis dan konteks sosial, buku ini menjadi jembatan antara keilmuan tafsir dengan praktik sikap keagamaan dalam kehidupan umat Islam masa kini.
Buku ini in sya> Alla>h cocok untuk mahasiswa, peneliti, pendakwah, dan seluruh pembaca yang ingin memperdalam pemahaman tentang keluarga Nabi Muhammad ﷺ secara adil, ilmiah, dan penuh cinta dalam bingkai syari’at.
Reviews
There are no reviews yet.